"hey" ku menyenggol lengannya dengan sikutku, kutatap wajahnya lalu kupalingkan tatapan ku kearah luar gedung.
"hm?" jawabnya dengan suara yang datar dengan posisi tangan kanan menopang wajahnya..
"tau ga hari ini hari apa?" tanyaku, kupalingkan tatapan ku untuk menatap wajahnya.
"senin kan?" jawabnya dengan datar dan ekspresi yang datar.
"bukan itu maksudku" timpalku yang masih menatap wajah datarnya yang terpapar cahaya mentari senja.
"terus?" ia memalingkan tatapannya ke arahku
degg... jantungku berdebar sangat kencang. tatapannya sungguh tajam dengan wajah yang serius dan hanya sebagian wajahnya terkena cahaya membuatku seolah terdiskriminasi
"eh,,,, anu. iya benar hari ini hari senin kok hehe..." seolah ditanya oleh penyidik dari kepolisian. gugup sungguh gugup. ia kembali memalingkan pandangannya kearah luar gedung.
hening.....
Ia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya melalui mulut secara perlahan. "apa yang kau inginkan tahun depan?" tanyanya kepadaku yang masih agak gugup karena tatapan tajamnya yang seolah tak mau diganggu.
"yaa.. aku ingin mencapai apa yang ingin aku capai" jawabku yang memberanikan diri menatap wajahnya. ia masih mengganjal dagunya dengan telapak kanannya dengan ekspresi yang masih datar.
"apa yang ingin kamu capai?" tanyanya kembali dan memalingkan wajahnya dan menatapku, kali ini tatapannya tidak setajam yang sebelumnya. wajahnya yang terpapar cahaya matahari sebagian semakin menarik untuk dilihat ternyata.
"yaaa. aku ingin beli drone, ingin menerbitkan buku yang sudah lama aku tulis, aku ingin menabung juga buat masa depan nanti dan ingin mendapatkan yang aku inginkan" jawabku yang masih menatap kedua matanya yang kecoklatan.
"kamu ingin apa sih dari tadi jawabnya ingin mendapatkan apa yang kamu inginkan terus!" jawabnya dengan ketus dan wajah datarnya berubah menjadi wajah yang agak kesel mendengar jawabanku.
"kepo" jawabku singkat dengan mencubit pipi kanannya yang terkena sinar mentari senja. Raut wajahnya berubah menjadi agak bete tapi malah menggemaskan. "ya aku ingin bersama orang yang aku sebut terus namanya dalam do'aku" timpalku
"siapa?" tanyanya singkat dengan raut wajah yang kebingungan.
"adadehhh, kalo kamu?" tanyaku yang masih menatap wajah lugunya. dan ia menundukkan kepalanya lalu memalingkan wajahnya kembali menatap mentari senja.
"kalau aku ingin ............" Aku dan dia memalingkan pandangan untuk menikmati senja terakhir di tahun 2018.
Comments
Post a Comment